Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, membuka Sidang Paripurna ke-17 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024–2025 dengan menyampaikan pandangan tajam terkait tantangan ekonomi global yang sedang berlangsung. Dalam pidatonya di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (17/4/2025), Dasco menyinggung gejolak ekonomi dunia yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan kebijakan dagang, termasuk kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dasco menyebut bahwa perang tarif yang kembali memanas dan ketidakstabilan global membawa dampak nyata bagi perekonomian Indonesia. Ia mengingatkan bahwa kondisi ini bukan hanya soal angka dan neraca perdagangan, tetapi juga menyentuh aspek sosial, budaya, hingga stabilitas politik nasional.
“Dinamika ekonomi global yang tidak menentu, termasuk kebijakan tarif resiprokal dari Presiden Trump yang kini menaikkan tarif impor hingga 32%, menjadi tantangan serius yang harus kita hadapi bersama. Ini dapat memicu guncangan terhadap rantai pasok, nilai tukar, hingga potensi perlambatan ekonomi nasional,” ujarnya.
Dalam pidatonya, Dasco menggunakan analogi menarik untuk menggambarkan situasi yang dihadapi Indonesia. “Kita memang tidak bisa mengendalikan arah angin, tetapi kita bisa mengatur layar. Kita tidak dapat mengubah kebijakan tarif negara lain, namun kita bisa memperkuat fondasi ekonomi kita sendiri,” tegasnya.
Ia mendorong agar pemerintah segera merespons dengan kebijakan-kebijakan strategis yang mampu memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan yang berorientasi pada kepentingan rakyat.
DPR RI, lanjut Dasco, akan menjalankan fungsi konstitusionalnya secara optimal untuk mendukung langkah-langkah pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi kepentingan nasional. “Kami di parlemen siap menjadi mitra strategis dalam merumuskan kebijakan yang adaptif, progresif, dan berpihak pada rakyat dalam menghadapi dampak krisis global ini,” tutup Dasco.