Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengadakan pertemuan silaturahmi dengan sejumlah tokoh penting dari kalangan buruh dan serikat pekerja nasional dalam rangka memperkuat dialog sosial dan merespons tantangan ketenagakerjaan, khususnya terkait potensi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan tersebut, hadir tokoh-tokoh sentral gerakan buruh seperti Presiden Partai Buruh Said Iqbal, aktivis senior Jumhur Hidayat, serta Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea.
Dasco menegaskan bahwa pertemuan ini menjadi wadah penting untuk mendengarkan langsung aspirasi para pekerja serta membahas langkah konkret mitigasi PHK di tengah tekanan ekonomi global. “Kami berdiskusi terbuka dan saling berbagi pandangan soal bagaimana negara bisa hadir lebih kuat untuk melindungi hak-hak pekerja, terutama saat mereka menghadapi ancaman PHK,” ungkap Dasco melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @sufmi_dasco.
Situasi ketenagakerjaan nasional, menurut Dasco, harus ditangani secara kolaboratif. Ia menekankan bahwa DPR memiliki peran vital dalam memastikan kebijakan yang lahir benar-benar responsif terhadap kondisi riil para buruh.
Para pimpinan serikat pekerja dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan berbagai tantangan yang tengah dihadapi di lapangan—mulai dari pengurangan tenaga kerja, kurangnya jaminan sosial, hingga lemahnya perlindungan hukum bagi korban PHK. Mereka menilai perlu adanya skema kebijakan yang lebih berpihak dan responsif terhadap dinamika industri saat ini.
“Pertemuan ini sangat penting agar suara buruh tidak berhenti di jalanan saja, tapi juga masuk ke ruang-ruang pengambilan kebijakan,” tegas Andi Gani, yang berharap hasil dialog ini bisa segera diwujudkan dalam bentuk perlindungan konkret terhadap pekerja.
Langkah ini memperkuat citra Dasco sebagai pemimpin yang aktif menjembatani suara rakyat—khususnya kaum buruh—dengan pembuat kebijakan. Ia juga menegaskan bahwa komunikasi antara legislatif dan serikat pekerja akan terus diperkuat untuk mengantisipasi tantangan ketenagakerjaan yang semakin kompleks di masa depan.